3 research outputs found

    Program Pengembangan Kandang Intensif Ternak Sapi Gaduh Di Trenggalek

    Get PDF
    Budaya Gaduh adalah sistem pemeliharaan dari pemilik modal ke pekerja ternak sapi dengan sistem bagi hasil dari nilai tambah yang dihasilkan dari pemeliharaan sapi tersebut. Pemberdayaan masyarakat berbasis budaya yang telah berkembang di daerah tersebut, akan lebih efektif dan lebih fleksibel terhadap striuk sosial yang telah berkembang di lingkungan masyarakat tersebut. Sehingga dapat mengoptimalkan produktivitas social fabric masyarakat setempat dengan mengintrodusir inovasi teknologi yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis masyarakat tersebut tanpa merubah struktur social  serta nilai-nilai sosial yang berlaku, sehingga akan mendapatkan dukungan dan partisipasi masyarakat yang optimal karena sesuai kondisi budaya setempat. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan kandang intensif pemeliharaan sapi, untuk meningkatkan manfaat dari limbah kotoran sapi menjadi bahan penerangan dan pengapian rumah tangga dan pupuk organik (kompos) dari kotoran sapi. Hasil yang didapatkan adalah melalui kandang intensif, dapat dihasilkan biogas untuk penerangan dan pengapian rumah tangga dan pupuk kompos dari kotoran sapi yang bermanfaat bagi buruh pemelihara sapi (sapi gaduh) di rumahnya. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis keperluan rumah tangga keluarga buruh pemelihara sapi gadug di desa Karangan, Kabupaten Trenggalek. Kata Kunci : Budaya Gaduh, Community, Development, Trenggale

    Batik Standardization as Batik Artisan Empowerment Model For Marketing Process

    Get PDF
    The purpose of this study is to produce batik standardization as an empowerment model addressed to batik ARTISAN as individuals, and / or business entities for the marketing / trading process. This was triggered by the existence of the ASEAN free market in 2015 which resulted in the deccreasing of Indonesian batik marketing; there were lots of Indonesians who do not know the quality of Batik Cloth; lack of supervision by the Indonesian government of sales behavior; the shortcome of Indonesia Trade Law. The problem in this research is how to make The Model of Batik Standardization for the empowerment of Batik ARTISAN marketing, either individuals, and / or business entities. In order to solve this problem the method used is descriptive qualitative method and direct practice. Data was obtained through observation in the field / direct practice), in-depth observations, and literature studies and internet sources. The results of this study are that every batik cloth sold must be labeled "batik-INDONESIA", Indonesian government supervision of the marketing process should be carried out continuously, hence; there should be a control and enforcement of Indonesia's trade law. This research is expected to produce a batik standardization model for marketing empowerment so that batik ARTISAN in Indonesia, both as individuals, and / or business entities can carry out batik production and marketing smoothly. Keywords: SNI Batik, Standardization, Marketing DOI: 10.7176/EJBM/12-27-05 Publication date:September 30th 202

    Teoritik dan Empirik Strategi Pemasaran (Beserta Studi Kasus Permasalahan Perusahaan Swasta di Jawa Timur)

    Get PDF
    Ilmu pemasaran berkembang dari ekonomika menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri. Ia berkembang pesat pasca revolusi industri di abad 18. Adam Smith menekankan dalam pemasaran pentingnya memperhatikan kepentingan pelanggan. Kepuasan konsumen merupakan konsep yang paling menentukan dalam pemikiran pemasaran dan riset konsumen. Kepuasan pelanggan, kualitas layanan, dan loyalitas pelanggan merupakan tiga elemen kunci yang menentukan kesuksesan implementasi konsep pemasaran. Tujuan utama pemasaran ialah meningkatkan probabilitas dan kekerapan konsumen berinteraksi dengan produk, membeli dan menggunakan produk, dan membeli kembali produk. Filosofi pemasaran mengalami evolusi, mulai dari konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial. Sejumlah faktor (seperti customer, company, competition, collaborators, dan change) berkontribusi pada berkembangnya sejumlah perspektif baru dalam pemasaran. Aplikasi strategi dan pemikiran strategik dalam konteks pemasaran telah berlangsung sejak akhir Perang Dunia II. Strategi pemasaran dipandang sebagai pernyataan umum mengenai arah atau pedoman dalam memilih pasar sasaran dan merancang serta menerapkan bauran pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran merupakan tulang punggung perusahaan. Setiap perusahaan selalu melaksanakan operasional aktivitasnya, yang didahului dengan membuat rencana, bagi kelangsungan dan pertumbuhan jangka panjang, yang didasarkan pada situasi, peluang, tujuan, dan sumber dayanya. “Perencanaan strategi adalah proses mengembangkan dan mempertahankan kecocokan strategi antara tujuan dan kemampuan organisasi serta peluang pemasaran yang sedang berubah”. Dalam pemasaran, perencanaan strategi terjadi pada tingkatan unit bisnis, produk, dan pasar
    corecore